Manfaat Tumbuhan
Awar – Awar untuk obat Herbal
Klasifikasi
|
|
Kingdom
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Subkingdom
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
|
Divisi
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
|
Sub Kelas
|
Dilleniidae
|
Ordo
|
Urticales
|
Famili
|
Moraceae (suku nangka-nangkaan)
|
Genus
|
Ficus
|
Spesies
|
Ficus septica Burm.F
|
Kingdom
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Nama
umum
Indonesia: Awar-awar, ki ciyat (Sunda) Ficus
septica
Kerabat Dekat
Rampelas,
Bulu, Beringin, Ilat-ilatan, Tabat Barito, Karet Kebo, Iprih, Ki Ciat,
Luwingan, Amis Mata, Daun Dolar, Uyah-uyahan, Preh, Gondang Putih, Bunut, Ara,
Banyan, Beringin Putih, Buah Tin, Ipik, Epeh, Ketapang Brazil, Beunying,
Jejawi, Rupet
Tanaman Awar-awar secara empiris telah
digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman Awar-awar
mempunyai berbagai nama daerah yang berbeda-beda diantaranya : Sirih popar
(Ambon), Bei, Loloyan (Minahasa); Ki ciyat (Sunda); Awar awar (Jawa); Bar-abar
(Madura); Awar awar (Belitung); Tobotobo (Makasar); Dausalo (Bugis); Bobulutu
(Halmahera Utara); Tagalolo (Ternate). Sedangkan nama asing untuk tanaman
Awar-Awar antara lain : Papua Nugini : Omia (Kurereda), Manibwohebwahe
(Wagawaga, Milne Bay), Bahuerueru (Vanapa); Filipina: Hauili (Filipino), Kauili
(Tagalog), Sio (Bikol). Nama simplisia adalah Fici septicae folium; daun
Awar-awar
1.
Deskripsi tanaman
·
Pohon atau semak tinggi, tegak 1-5
meter. Batang pokok bengkok bengkok, lunak, ranting bulat silindris, berongga,
gundul, bergetah bening.
·
Daun penumpu tunggal, besar, sangat
runcing, daun tunggal, bertangkai, duduk daun berseling atau berhadapan,
bertangkai 2,53 cm. Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal
membulat, ujung menyempit cukup tumpul, tepi rata, 9-30 kali 9-16 cm, dari atas
hijau tua mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari bawah hijau
muda, sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun samping; kedua
belah sisi tulang daun menyolok karena warnanya yang pucat.
·
Bunga majemuk susunan periuk
berpasangan, bertangkai pendek, pada pangkalnya dengan 3 daun pelindung, hijau
muda atau hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman
ada bunga jantan dan bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk,
berdaging , hijau-hijau abu-abu, diameter 1,5 – 2 cm. Waktu berbunga Januari –
Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa dan Madura; tumbuh pada daerah
dengan ketinggian 1200 m dpl, banyak ditemukan di tepi jalan, semak belukar dan
hutan terbuka.
2.
Khasiat
Daun digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas. Akar digunakan untuk penawar racun (ikan) dan penanggulangan asma. Perasan air dari tumbukan akar awar awar dan Adas Pulowaras dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst) dan kepiting.
Daun digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas. Akar digunakan untuk penawar racun (ikan) dan penanggulangan asma. Perasan air dari tumbukan akar awar awar dan Adas Pulowaras dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst) dan kepiting.
Jika ditumbuk dengan segenggam
akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat muntah yang sangat manjur
(Anonim, 2005). Untuk obat bisul dipakai ± 5 gram daun segar Ficus septica,
ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada bisul. Disamping itu daun
dapat menyebabkan muntah. Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak
dan kepala pusing. Buah untuk pencahar.
3.
Kandungan kimia
Daun Ficus septica mengandung
senyawa flavonoid genistin dan kaempferitrin, kumarin, senyawa fenolik,
pirimidin dan alkaloid antofin, 10S,13aR-antofin N-oxide, dehidrotylophorin,
ficuseptin A, tylophorin, 2-Demetoksitylophorin, 14α-Hidroksiisotylopcrebin
N-oxide, saponin triterpenoid, sterol (Wu et al., 2002 cit Lansky et al., 2008,
Yang et al., 2005, Damu et al., 2005). Akar mengandung sterol dan polifenol
(Hutapea, 1991). Alkaloid yang terkandung pada batang antara lain adalah
fenantroindolisidin (ficuseptin B, ficuseptin C, ficuseptin D,
10R,13aR-tylophorin N-oxide, 10R,13aR-tylocrebrin N-oxide, 10S,13aR-tylocrebrin
N-oxide, 10S,13aR-isotylocrebrin N-oxide, dan 10S,13aS-isotylocrebrin N-oxide
(Damu et al., 2005). Daun dan akar mengandung stigmasterol dan β-sitosterol (Wu
et al., 2002 cit Lansky et al., 2008). Daun dan batang mengandung alkaloid
isotylocrebin dan tylocrebin (Wu et al., 2002 cit Lansky et al., 2008).
Penelitian tentang Ficus septica
Alkaloid fenantroindolisidin dalam daun Ficus septica memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker. Aktivitas sitotoksik komponen fenantroindolisidin menunjukkan nilai poten yang tinggi pada cell lines carcinoma KB-VI (multidrugs resistance cell) dan KB-3-1(sensitive cell). Salah satu komponen fenantroindolisidin berupa 6-O-desmethylantofine dari Tylophora tanakae mempunyai IC50 7 ± 3 nM untuk sel KB-3-1dan IC50 10 ± 4 nM untuk sel KB-VI (Staerk et al., 2002). Batang Ficus septica yang terbukti mengandung alkaloid fenantroindolisin mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker nasofaring HONE-1 dan sel kanker lambung NUGC (Damu,et al., 2005). Yang et al. (2005) melaporkan bahwa alkaloid daun Ficus septica yaitu tilophorin dan ficuseptin dapat menghambat enzim siklooksigenase (COX)-2.
Penelitian Antikanker
Ekstrak
etanolik daun Ficus septica Burm. f. memberikan efek sitotoksik terhadap sel
kanker payudara T47D dengan IC50 59 µg/ml (unpublished data, ccrc).
Isoflavonoid genistin memiliki aktivitas sitotoksik melalui pemacuan apoptosis
pada sel kanker ovarian, SV-OV-3 (Choi et al., 2006). Isoflavonoid genistin
menginduksi apoptosis pada sel kanker ovarian SK-OV-3 melalui peningkatan
aktivitas caspase 3 (Choi et al., 2006). Kumarin umbelliprenin dan senyawa fenolik
resveratrol diketahui memiliki aktivitas stotoksik pada sel MCF7 ( Lim et al.,
2008; Guisado et al., 2002).
Penelitian
Chu et al. (2001) membuktikan kumarin eskuletin mampu menginduksi apoptosis dan
menurunkan ekspresi protein Bcl-2 hingga 58% pada sel leukemia HL-60 selama
inkubasi 9 jam. Penelitian Guisado et al (2005) menyatakan bahwa senyawa
fenolik resveratrol menginduksi apoptosis melalui down regulasi NFκB pada
penghambatan jalur signaling PI3K/Akt yang mengakibatkan penurunan ekspresi
protein Bcl-2.Triterpenoid Amooranin dari tanaman tropis India Amoora rohituka
menginduksi apoptosis dengan menurunkan ekspresi protein Bcl-2 serta memotong
caspase 8, 9, 6 , Bid pada sel kanker payudara MCF-7 (Rabi et al., 2007).
Khasiat untuk kesehatan :
Daun
: digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul,
gigitan ular berbisa dan sesak napas. Akar : digunakan untuk penawar racun
(ikan), penanggulangan asma; disamping itu daun dapat menyebabkan muntah. Getah
: dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak dan kepala pusing. Buah : untuk
pencahar.
Awar
awar untuk mengobati bisul;
5
lembar daun awar-awar, lalu cuci hingga bersih, dan ditumbuk halus. Pada hasil
tumbukan daun awar-awar tersebut ditambah garam secukupnya. Cara memakainya
diguunakan untuk kompres pada bisul (1-2 kali sehari).
No comments:
Post a Comment